Kamis, 07 Oktober 2010

Memaksimalkan Foto dengan Kamera Pocket

 Dalam Dunia fotografi istilah The man behind the gun bukanlah istilah yang asing bagi para pecinta, penikmat maupun penggemar photography. Artinya apa, hasil foto tidak tergantung pada jenis dari kamera namun tergantung keahlian dari si pengambil foto.
Seringkali kita di buat minder dengan kamera yang kita punyai jika kita membandingkan dengan kamera-kamera yang canggih, kadang minder dengan hasilnya. Namun Anda jangan berkecil hati, dengan memaksimalkan kamera yang kita punyai terutama kamera pocket atau media apapun baik itu melalui handphone atau kamera SLR sekalipun, kita dapan memaksimalkannya dan menghasilkan hasil yang bagus. 

Berikut adalah tips-tips untuk memaksimalkan kamera pocket : 

1.    ISO Setting
ISO Setting dipakai untuk menyesuaikan sensitivitas terhadap cahaya yang diterima. ISO dalam kamera saku berkisar antara 100 – 1000. Jika berada pada malam hari atau di beberapa tempat yang cahayanya kurang, gunakan ISO tinggi. Sebaliknya, untuk tempat-tempat yang memiliki cahaya terlalu banyak gunakan ISO rendah.
2.    Self Timer
Untuk menstabilkan kamera saat gambar diambil bisa digunakan Self Timer. Self Timer adalah fungsi di mana kamera mengambil gambar otomatis setelah kita menekan tombol shutter. Kita bisa menentukan jeda waktunya selama dua atau sepuluh detik. Walapun biasanya fungsi ini digunakan untuk foto group, tidak ada salahnya juga mencoba untuk mengambil foto biasa agar gambar yang diambil tidak goyang dan tidak kabur.
3.    Tripod dan Bidang Diam
Untuk menghasilkan gambar yang stabil bisa juga menggunakan tripod dan bidang diam. Tripod tidak hanya digunakan untuk kamera SLR saja, kamera saku digital pun bisa.
4.    Komposisi Objek
Pengaturan komposisi objek dapat menciptakan ruang tajam yang sempit. Objek foto dapat terlihat blur di latar depan atau latar belakang. Untuk foto wajah, usahakan tidak mengambilnya tepat di tengah, agar tidak terlihat membosankan.
5.    Pencahayaan dan Blitz (Flash).
Usahakan agar mendapatkan pencahayaan yang cukup baik dan sebisa mungkin meminimalisasikan penggunaan Blitz (Flash), kecuali pada kondisi yang kurang sekali cahaya.
6.    Optical Zoom dan Digital Zoom
Dalam kamera saku, biasanya dilengkapi lensa yang memiliki dua fungsi yaitu Optical Zoom dan Digital zoom. Saat menggunakan Optical Zoom, ukuran subyek akan diperbesar oleh komponen gelas optik di dalam lensa, hal ini seperti cara kerja pada teropong. Setelah itu, hasil perbesaran dari lensa akan ditangkap oleh sensor kamera lalu direkam.
Hal yang sebaliknya terjadi pada Digital Zoom. Digital Zoom pada dasarnya tidak benar-benar memperbesar ukuran subyek, namun hanya melakukan pemotongan (crop) area gambar disekitar subyek dan “mengembangkan” ukuran foto dengan menggunakan interpolasi. Dengan cara seperti ini, foto akan kehilangan banyak detail. Tak heran jika Anda menggunakan Digital Zoom maka hasil foto akan tampak tidak tajam. Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari penggunaan Digital Zoom.
7.    Scene Mode
Gunakan penggunaan Scene Mode untuk beberapa kondisi tertentu. Misal, sunset untuk memotret senja. Daylight untuk memotret siang hari, cloudy untuk berawan, beach untuk pantai, dsb.
8.    Fitur Makro
Digunakan untuk memotret sesuatu yang memiliki detail yang khusus, seperti bunga, serpihan kaca, dan objek-objek yang berjarak dekat.
9.    Bandingkan hasil pada LCD dan Komputer
Jika menggunakan kamera digital, jangan percaya layar LCD pada kamera untuk melihat hasil jepretan, jika kapasitas memori terbatas untuk membuat banyak kombinasi gambar segeralah upload ke komputer untuk melihat hasilnya dan ulangi eksperimen Anda sampai hasilnya memuaskan.
10.    Aperture (AV)
Latar belakang dapat dirubah menjadi blur atau jelas dengan fitur ini. Jika kamera saku anda memiliki fitur untuk mengubah setting Aperture bereksperimenlah dengan mengubah besaran aperture – f/x. Pilih angka x yang besar jika Anda ingin bidang fokus yang luas (semua tampak fokus), atau pilih x yang kecil jika Anda hanya ingin bidang fokus yang sempit (sehingga area diluar titik fokus tampak kabur).
11.    White Balance
Untuk foto-foto landscape gunakan saja auto, tapi jika Anda sedang ada di dalam kota di malam hari dengan lampu-lampunya yang berkilauan dan begitu cantik coba untuk preset/custom white balancenya.
12.    Auto Focus
Biasakan untuk menekan ½ tombol shutter sebelum foto diambil secara keseluruhan, agar dapat memfokuskan gambar secara maksimal.

Beberapa contoh dari hasil foto melalui media kamera digital yang penulis bikin adalah sebagai berikut : 

 Dengan pencahayaan dan sudut foto yang bagus, hasilnya tidak kalah bukan dengan foto yang di jepret melalui kamera SLR?
 Mengambil momen sunset, meski di jepret dengan kamera digital pocket seadanya, namun hasilnya tak kalah bagus.
 Diambil dengan kamera poket, soal hasil tetap kok puas...jangan takut di bilang amatir...

 Angle dan background yang bagus membuat foto pun enak dilihat
 Jangan malu untuk berekspresi dengan pocket
 Momen, adalah hal penting dalam fotografi........
 Foto di waktu malam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar